Langsung ke konten utama

Piala Thomas XII - 1982

Piala Thomas XII tahun 1982

Piala Thomas 1982 adalah turnamen ke-12 Piala Thomas, kompetisi tim bulutangkis putra paling penting di dunia. Diselenggarakan di kota London, Kerajaan Inggris. Pada babak final, Indonesia kalah dari China dengan skor 4-5. Pemain Thomas Cup Indonesia saat itu, Rudy Hartono mengatakan, kekalahan di nomor beregu terasa lebih menyakitkan daripada saat kalah di nomor perorangan. Rudy Hartono Kurniawan baginya, kekalahan Indonesia pada Piala Thomas 1982 menjadi salah satu yang paling menyesakkan. "Bila bermain di nomor beregu, kekalahan kita akan mempengaruhi hasil akhir pertandingan. Usaha teman kita bisa jadi sia-sia karena kekalahan kita," kata Rudy. 

Juara Piala Thomas 1982
the People's Republic of China

Pertandingan Babak Final

Final hari pertama diselenggarakan London, England, pada tanggal 20 Mei 1982

Pertandingan game pertama
 Chen Changjie tunggal putra China, berhadapan dengan    Liem Swie King tunggal putra Indonesia. Chen kalah straight set dari King, strategi dan permainan taktis diperagakan oleh kedua pebelutangkis, dengan poin 8-15 dan 15-1. Skor : China - Indonesia 1 - 0.

Pertandingan game kedua
 Han Jian tunggal putra China, berhadapan dengan Lius Pongoh tunggal putra Indonesia. Han menang straight set dari Lius yang dijuluki sibola karet mampu diredam oleh Han, dengan poin 15-5 dan 15-7. Skor : China - Indonesia 1 - 1.

Pertandingan game ketiga
 Luan Jin / Lin Jiangli ganda putra China, berhadapan dengan  Hariamanto Kartono / Rudy Heryanto ganda putra Indonesia. Luan/Lin kalah rubber set dari Kartono/Heryanto, dengan poin 8-15, 15-13 dan 9-15. Skor : China - Indonesia 1 - 2.

Pertandingan game keempat
  Sun Zhian / Yao Ximing ganda putra  China, berhadapan dengan  Christian Hadinata / Liem Swie King  ganda putra Indonesia. Sun/Yao menang rubber set dari Christian/King, dengan poin 10-15, 15-12, 8-15. Skor : China - Indonesia 1 - 3.

Final hari pertama diselenggarakan LondonEngland, pada tanggal 21 Mei 1982

Pertandingan game kelima
 Luan Jin tunggal putra China, berhadapan dengan    Rudy Hartono tunggal putra Indonesia. Luan menang rubber set dari Rudy, strategi dan permainan taktis diperagakan oleh kedua pebelutangkis, dengan poin 15-9, 1-15 dan 15-9. Skor : China - Indonesia 2 - 3.

Pertandingan game keenam
 Han Jian  tunggal putra China, berhadapan dengan    Liem Swie King tunggal putra Indonesia. Han menang rubber set dari King, strategi dan permainan taktis diperagakan oleh kedua pebelutangkis, dengan poin 15-12, 11-15 dan 17-14. Skor : China - Indonesia 3 - 3.

Pertandingan game ketujuh
 Chen Changjie tunggal putra China, berhadapan dengan  Lius Pongoh tunggal putra Indonesia. Chen menang straight set dari Lius yang dijuluki sibola karet mampu diredam oleh Chen, dengan poin 18-17 dan 15-12. Skor : China - Indonesia 4 - 3.

Pertandingan game kedelapan
 Sun Zhian / Yao Ximing ganda putra China, berhadapan dengan  Hariamanto Kartono / Rudy Heryanto ganda putra Indonesia. Sun/Yao menang rubber set dari Kartono/Heryanto, dengan poin 17-14, 3-15 dan 15-1. Skor : China - Indonesia 5 - 3.

Pertandingan game kesembilan
  Luan Jin / Lin Jiangli ganda putra  China, berhadapan dengan  Christian Hadinata / Liem Swie King  ganda putra Indonesia. Luan/Lin kalah straight  set dari Christian/King, dengan poin 4-15, 11-15. Skor : China - Indonesia 5 - 4.

Kilas  Balik

Pada hari pertama pertandingan final itu, tim Indonesia unggul 3-1 saat Rudy turun menghadapi pemain China, Luan Jin. Rudy yang telah berusia 33 tahun dan sebenarnya sudah "setengah pensiun" kalah rubber game 9-15, 15-1, 9-15. "Memang itu antiklimaks karena kekalahan saya ternyata kemudian diikuti kekalahan para pemain lain, termasuk (Liem Swie) King, yang dikalahkan Han Jian dan Kartono/Heryanto, yang juga kalah," kata Rudy. Namun, pada pertarungan hari kedua final, tak terbayangkan ketika China bisa merebut 4 dari 5 pertandingan yang digelar saat itu. Dikutip dari Harian Kompas, 23 Mei 1982, kekalahan dari China merupakan kekalahan pertama Indonesia yang telah memonopoli Piala Thomas selama 24 tahun terakhir. China menjadi juara baru. Indonesia kalah 4-5 dan harus kehilangan Piala Thomas. Suasana di ruang ganti pemain Indonesia saat itu digambarkan hening. 

Hubungan antar-zona (pertandingan tim) diselenggarakan oleh juara bertahan Indonesia di Jakarta pada akhir Mei dan awal Juni. Bertanding dalam pertandingan di luar kelas untuk hak bermain Indonesia di semifinal, Jepang secara meyakinkan mengalahkan Kanada 8–1, Pat Tryon dari AS mencetak poin tunggal bagi Kanada. Ikatan semifinal pertama mengadu Denmark melawan India dalam pertandingan yang diperkirakan merupakan pertemuan yang sangat dekat. Biasanya, pasukan Denmark yang berbakat juga, biasanya, berjuang dalam panas dan kelembapan tropis. Kali ini, bagaimanapun, Denmark datang melalui dalam iklim tidak menyenangkan 7–2; pertandingan penting yang mungkin menjadi kemenangan inspirasi veteran Svend Pri atas Prakash Padukone yang jauh lebih muda (kurang dari satu tahun sebelum kemenangan Padukone di Kejuaraan All-England ).

Semifinal kedua disajikan Jepang dengan tugas yang menakutkan menghadapi skuad Indonesia lokomotif dalam pengaturan Indonesia. Terlebih lagi, para pemain Jepang ini, terutama pada para lajang, belum mencapai prestasi internasional sebagai bintang Jepang yang sangat kompetitif satu dekade sebelumnya. Cukup mengejutkan, kemudian, ketika pemain tunggal nomor satu Jepang, Kinji Zeniya , memulai seri dengan berpacu ke keunggulan 14-9 pada juara bertahan All-England Liem Swie King . Ini, bagaimanapun, adalah sebagai dekat dengan kemenangan sebagai Jepang datang. King pulih untuk memenangkan pertandingan 17–16 dan hampir menghabisi Zeniya di game kedua. Berjuang keras di seluruh, Jepang secara berturut-turut telah lelah oleh pemain yang lebih baik yang juga lebih terbiasa dengan kondisi tropis. Ini adalah pertama kalinya Jepang berada di pihak yang kalah dari penutupan Piala Thomas. Dengan demikian untuk keempat kalinya, yang ketiga dalam pertandingan kejuaraan, Indonesia dan Denmark bersaing dalam kompetisi Piala Thomas. 

Di piramida paling atas sektor tunggal putra dunia paling tidak ada 2 pesaing King paling serius, Morten Frost Hansen 24 tahun, Denmark dan Prakash Padukone, yang masa remajanya pernah berlatih di Indonesia, 27 tahun asal India. Selapis di bawahnya, ada nama-nama Flemming Delfs (Denmark, 31tahun), Steve Baddeley (Inggris, 29 tahun) dan pemain muda eksentrik asal Malaysia, Misbun Sidek, 22 tahun. 

Di sektor ganda, sepeninggal 2 legenda Christian/Ade dan Tjuntjun/Johan, penghuni puncak dan sekaligus pesaing Kartono/Heryanto tidaklah banyak. Ada nama Thomas Kihlstroem/Stefan Karlsson asal Swedia, yang juara Eropa sejak 1980 (ketika itu Kihlstroem sudah 42 tahun!), lalu Razif/Jalani Sidek, Malaysia yang meskipun jadi juara All England 1982, tapi masih belum stabil, dan pasangan asal Skotlandia Billy Gilliland/Dan Travers, serta pasangan Inggris Mike Tredgett/Martin Dew. 
Tapi kejuaraan beregu berbeda dengan perorangan. Dilihat dari daftar pemain yang dimiliki, kalau hanya ini yang dihadapi, Indonesia masih akan mampu mempertahankan Piala Thomas. Meskipun tidak usah lagi bicara angka mutlak 9-0, tapi menang dengan 7-2 atau 6-3, sama saja bukan?

Setelah berjuang lewat lobi-lobi politis yang sangat panjang sejak 1973, akhirnya China diterima menjadi anggauta resmi badan bulutangkis dunia IBF, 1981. 3 jagoan imigran asal Indonesia, yang mengaduk dunia sejak 1974. Hou Chia Chang, Tang Hsien Hu dan Fang Kai Hsiang sudah semakin mundur prestasinya. Menyadari hal itu mereka mulai giat melakukan pembinaan. Hasilnya tahun 1979 diajang kejuaraan WBF (badan dunia bulutangkis tandingan IBF) Han Tsien (yang kemudian dieja menjadi Han Jian) menjadi juara mengalahkan Luan Chin (kemudian jadi Luan Jin atau Luan Jing) dalam All China final. 

All England 1982 adalah ajang pertama pembuktian mereka di ajang bulutangkis dunia. 5 pemain tunggal putra China berhasil menembus perempat final All England pada kesempatan pertama berpartisipasi. Han Jian, Luan Jin, Chen Changjie, He Sangquan dan Chen Tianlong. Tapi kemudian Han Jian rontok oleh Morten Frost, Chen Changjie kalah oleh King, Chen Tianlong dihabisi Prakash. Hanya Luan Jin yang tembus ke semi final dan maju ke final setelah mengkandaskan Prakash. Langkah Luan Jin berhenti di final setelah ditundukkan Morten Frost 15-11, 2-15, 7-15.Tapi, prestasi di tunggal ternyata tidak diikuti oleh prestasi di ganda. Tidak ada satupun ganda putra China mampu menembus semi final. 

Indonesia yang juara bertahan hanya menunggu di semifinal melawan Inggris (yang bersusah payah menang atas Malaysia 5-4). Seperti diramal, Indonesia menang 8-1. Satu-satunya kekalahan yang membuat risau adalah dari Kartono/Heryanto yang ditundukkan Mike Tredgett/Martin Dew 10-15, 1-15. 

China, meskipun memulai pertandingan dari babak kualifikasi zona Asia, mendapat bye di babak perempat final dan langsung ke semifinal melawan Denmark. China lolos ke final menghantam Denmark, juga dengan 8-1. Akhirnya pertemuan yang ditunggu-tunggu dunia, sejak kemunculan China 1974 terjadi juga. Indonesia sebagai pemegang supremasi yang sedang menurun dan China sebagai penantang, justru sedang menanjak! 

Analisa strategi sebelum pertandingan 
Melihat prestasi ganda China di All England, 2 bulan sebelum pertandingan ini, yang hanya pada level "biasa-biasa saja", Indonesia masih optimis mampu memperoleh 4 angka dari sektor ganda. Apalagi, hadirnya pasangan gado-gado yang terbukti sangat tangguh Christian/King! (salah satu ganda terbaik dunia sepanjang masa selain Park Joo Bong/Kim Moon Soo dan Chandra Wijaya/Tonny Gunawan). Hanya 1 angka lagi yang diperlukan dari tunggal dan Piala Thomas tetap di Indonesia! Untuk tujuan itu, dengan cerdas, Rudy dipasang sebagai tunggal ketiga dengan perhitungan tidak ada tunggal ketiga China yang mampu mengalahkan Rudy!. Tapi China juga tak kurang strategi. Luan Jin yang seharusnya jadi tunggal pertama, dipasang di tunggal ketiga untuk menghadapi Rudy! 

Pertandingan final piala Thomas, Malam Pertama - tanggal 20 Mei 1982. Saya menyaksikan siaran langsung TVRI, dimulai pukul 02.00 WIB. Dengan harap dan cemas, agar piala Thomas bertahan di negara Indonesia. Pertandingan demi pertanding saya nantikan dengan senang hati menyaksikan siaran langsung tersebut.

Pasangan Kartono/Heryanto menjadi bulan-bulanan pers, dan disebut sebagai "juara yang tak mampu memikul tanggung jawab". Meskipun mereka juga menang sekali. Lius Pongoh yang 2 kali kalah juga tidak luput dari cercaan publik, meskipun dia sudah berjuang habis-habisan. Ajaibnya Rudy dan King baik-baik saja, meskipun juga kalah. Rudy Hartono mengakhiri sejarahnya di bulutangkis dunia yang ditulis dengan tinta emas, dengan kekalahan. 

Pertandingan Babak Final

Final hari pertama diselenggarakan LondonEngland, pada tanggal 20 Mei 1982

Pertandingan game pertama
 Liem Swie King tunggal putra Indonesia, berhadapan dengan    Steve Baddeley tunggal putra Inggris. King menang rubber set dari Steve, strategi dan permainan taktis diperagakan oleh kedua pebelutangkis, dengan poin 11-15, 15-0 dan 15-9. Skor : Indonesia - Inggris 1 - 0.

Pertandingan game kedua
 Lius Pongoh tunggal putra Indonesia, berhadapan dengan  Nick Yates   tunggal putra Inggris. Lius yang dijuluki sibola karet menang straight set dari Nick, dengan poin 18-17 dan 15-7. Skor : Indonesia - Inggris 2 - 0.

Pertandingan game ketiga
 Hariamanto Kartono / Rudy Heryanto ganda putra Indonesia, berhadapan dengan  Ray Stevens / Andy Goode  ganda putra Inggris. Kartono/Heryanto menang rubber set dari Ray/Andy, dengan poin 15-2, 2-15 dan 15-5. Skor : Indonesia - Inggris 3 - 0.

Pertandingan game keempat
  Christian Hadinata / Liem Swie King ganda putra Indonesia, berhadapan dengan Mike Tredgett / Martin Dew ganda putra Inggris. Christian/King menang straight set dari Mike/Martin, dengan poin 15-10 dan 15-5. Skor : Indonesia - Inggris 4 - 0.

Final hari pertama diselenggarakan LondonEngland, pada tanggal 21 Mei 1982

Pertandingan game kelima
 Rudy Hartono tunggal putra Indonesia, berhadapan dengan    Andy Goode tunggal putra Inggris. Rudy menang straight set dari Andy, strategi dan permainan taktis diperagakan oleh kedua pebelutangkis, dengan poin 15-4 dan 18-14. Skor : Indonesia - Inggris 5 - 0.

Pertandingan game keenam
 Liem Swie King  tunggal putra Indonesia, berhadapan dengan    Nick Yates tunggal putra Inggris. King menang rubber set dari Nick, strategi dan permainan taktis diperagakan oleh kedua pebelutangkis, dengan poin 15-2 dan 15-5. Skor : Indonesia - Inggris 6 - 0.

Pertandingan game ketujuh
 Lius Pongoh tunggal putra Indonesia, berhadapan dengan  Steve Baddeley tunggal putra Inggris. Lius yang dijuluki sibola karet menang straight set dari Steve, dengan poin 15-12 dan 15-8. Skor : Indonesia - Inggris 7 - 0.

Pertandingan game kedelapan
 Hariamanto Kartono / Rudy Heryanto ganda putra Indonesia, berhadapan dengan  Mike Tredgett / Martin Dew ganda putra Inggris. Kartono/Heryanto kalah straight set dari Mike/Martin, dengan poin 10-15 dan 1-15. Skor : Indonesia - Inggris 7 - 1.

Pertandingan game kesembilan
  Christian Hadinata / Liem Swie King ganda putra Indonesia, berhadapan dengan Nick Yates / Andy Goode ganda putra Inggris. Christian/King menang  rubber set dari , dengan poin 17-18,  15-11 dan 15-6. Skor : Indonesia - Inggris 8 - 1.

Pertandingan Babak Final

Final hari pertama diselenggarakan LondonEngland, pada tanggal 20 Mei 1982

Pertandingan game pertama
 Chen Changjie tunggal putra China, berhadapan dengan  Denmark  Claus Andersen tunggal putra Denmark. Chen kalah straight set dari Claus, strategi dan permainan taktis diperagakan oleh kedua pebelutangkis, dengan poin 15-5, 12-15 dan 15-8. Skor : China - Denmark, 1 - 0. 

Pertandingan game kedua
 Han Jian tunggal putra China, berhadapan dengan Denmark Steen Fladberg tunggal putra Denmark. Han menang straight set dari Steen, dengan poin 15-12 dan 15-1. Skor : China - Denmark, 2 - 0.

Pertandingan game ketiga
 Luan Jin / Lin Jiangli ganda putra China, berhadapan dengan Denmark Jesper Helledie / Steen Fladberg ganda putra Denmark. Luan/Lin menang straight set dari Jesper/Steen, dengan poin 8-15, 915, 15-5 dan 18-16. Skor : China - Denmarkm 3 - 0.  

Pertandingan game keempat
  Sun Zhian / Yao Ximing ganda putra  Chin, berhadapan dengan Denmark Steen Skovgaard / Flemming Delfs  ganda putra Denmark. Sun/Yao kalah rubber set dari Steen/Flemming, dengan poin 9-15, 15-6, 9-15. Skor : China - Denmark, 3 - 1. 

Final hari pertama diselenggarakan LondonEngland, pada tanggal 21 Mei 1982

Pertandingan game kelima
 Luan Jin tunggal putra China, berhadapan dengan  Denmark  Flemming Delfs tunggal putra Denmark. Luan menang straight set dari Flemming, strategi dan permainan taktis diperagakan oleh kedua pebelutangkis, dengan poin 15-7 dan 15-4. Skor : China - Denmark, 4 - 1.

Pertandingan game keenam
 Han Jian  tunggal putra China, berhadapan dengan  Denmark  Claus Andersen tunggal putra Denmark. Han menang straight set dari Claus, strategi dan permainan taktis diperagakan oleh kedua pebelutangkis, dengan poin 15-3 dan 15-7. Skor : China - Denmark, 5 - 1.  

Pertandingan game ketujuh
 Chen Changjie tunggal putra China, berhadapan dengan Denmark Steen Fladberg tunggal putra Denmark. Chen menang rubber set dari Steen, dengan poin 15-5, 12-15 dan 15-8. Skor : China - Denmark, 6 - 1. 

Pertandingan game kedelapan
 Sun Zhian / Yao Ximing ganda putra China, berhadapan dengan Denmark Jesper Helledie / Steen Fladberg ganda putra Denmark. Sun/Yao menang  straight  set dari Jesfer/Steen, dengan poin 15-6 dan 15-1. Skor : China - Denmark, 7 - 1.

Pertandingan game kesembilan
  Luan Jin / Lin Jiangli ganda putra  Chin, berhadapan dengan Denmark Steen Skovgaard / Flemming Delfs  ganda putra Denmark. Luan/Lin kalah straight  set dari Steen/Flemming, dengan poin 15-9 dan 15-4. Skor : China - Denmark, 8 - 1.

Sumber tulisan :
Dihimpun dari berbagai sumber via internet dan hasil dari saya menyaksikan siaran langsung TVRI.

bersambung ke piala thomas 1984

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prestasi Indonesia

  Hasil Indonesia di Piala Thomas (Thomas Cup) 1958 Juara 1961 Juara 1964 Juara 1967 Runner-up 1970 Juara 1973 Juara 1976 Juara 1979 Juara 1982 Runner-up 1984 Juara 1986 Runner-up 1988 Posisi ketiga 1990 Semifinalis 1992 Runner-up 1994 Juara 1996 Juara 1998 Juara 2000 Juara 2002 Juara 2004 Semifinalis 2006 Semifinalis 2008 Semifinalis 2010 Runner-up 2012 Perempatfinalis 2014 Semifinalis 2016 Runner-up 2018 Semifinalis 2020 Juara

Piala Thomas

Piala Thomas atau Thomas Cup adalah Kejuaraan Olahraga Bulutangkis (Badminton) Internasional yang diselenggarakan oleh Badminton World Federation (BWF). Kejuaraan Piala Thomas ini merupakan usulan dari Sir George Alan Thomas yaitu seorang Juara Bulutangkis yang berasal dari Inggris. Usulan Sir George Alan Thomas untuk menyelenggarakan Kejuaraan yang bersifat Internasional ini kemudian diterima oleh International Badminton Federation (sekarang menjadi Badminton World Federation) pada tahun 1939. Pada tahun yang sama, George Alan Thomas juga menghadiahkan sebuah Piala Besar yang berlapis emas dengan ketinggian 28 inci dan lebar 16 Inci seharga US$40.000,- untuk diperebutkan dalam kejuaraan tersebut. Rencana awal penyelenggaraan Piala Thomas adalah pada tahun 1941 – 1942, tetapi karena terpecahnya Perang Dunia kedua, Piala Thomas ini akhirnya baru dapat diselenggarakan pada tahun 1949 yang juga merupakan tahun pertama diadakannya Turnamen Internasional Bulutangkis Piala Thomas. Peme

Piala Thomas XXIX - 2016

Piala Thomas XXIX tahun 2016 Piala Thomas dan Uber 2016 adalah penyelenggaraan bersama turnamen bulu tangkis Piala Thomas edisi ke-29. Putaran final turnamen ini diselenggarakan di Pusat Olahraga Kunshan , Kunshan , Tiongkok , sejak tanggal 15 hingga 22 Mei 2016. 16 tim putra dan 16 tim putri berpartisipasi pada putaran final. Dalam Piala Thomas, Denmark meraih gelar perdana setelah mengalahkan Indonesia pada pertandingan final.  Korea Selatan dan Malaysia sama-sama kalah dari lawannya masing-masing dalam pertandingan semifinal.  Juara Piala Thomas 2016 Denmark Pertandingan Babak Final Pertandingan final perebutan Piala Thomas 2016, regu bulutangkis Denmark keluar sebagai juara Piala Thomas 2016 usai mengalahkan regu bulutangkis Indonesia, dengan skor 3-2, di Stadion Bulu Tangkis Kunshan di Tiongkok, Minggu, tanggal  22 Mei 2016 , di mulai pukul 12 Waktu Indonesia Barat.  Pertandingan game pertama   Viktor Axelsen  tunggal pertama Denmark, berhadapan dengan    Tommy Sugiarto