Piala Thomas XIX - 1996

Piala Thomas XIX tahun 1996

Diselenggarakan di Hongkong - China. Pada tanggal 26 Mei 1996, disiarkan langsung oleh TVRI. Saya menonton pertandingan dilayar kaca, dengan harap dan cemas untuk kemenangan regu piala Thomas Indonesia. Skor kemenangan regu Indonesia 5 dan regu Denmark 0.

Juara Piala Thomas 1994

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pertandingan Babak Final

Regu bulutangkis Indonesia bertanding di final Piala Thomas berhadapan dengan regu bulutangkis Denmark, dengan skor 5 - 0. Diselenggarakan di Queen Elizabeth Stadium, Hongkong, pada tanggal 26 Mei 1996.

Pertandingan game pertama

 Joko Suprianto tunggal pertama Indonesia, berhadapan dengan  Poul-Erik Høyer Larsen tunggal pertama Denmark. Joko menang straight set membuka jalan kemenangan bagi Indonesia setelah memenangi laga partai pertama kontra Poul, dengan poin 18-14 dan 15-8. Skor :  Indonesia - Denmark, 1 - 0.

Pertandingan game kedua

 Ricky Subagja / Rexy Mainaky ganda pertama Indonesia, berhadapan dengan  Jon Holst-Christensen / Jim Laugesen ganda pertama Denmark. Ricky/Rexy menang straight set  dari Jon/Jim, dengan poin 15-5 dan15-7. Skor :  Indonesia - Denmark, 2 - 0.

Pertandingan game ketiga

 Hariyanto Arbi tunggal kedua Indonesia,  berhadapan dengan  Thomas Stuer-Lauridsen tunggal kedua Denmark. Hariyanto menang  straight set dari  Thomas, dengan poin, 15-8 dan 15-8. Skor :  Indonesia - Denmark, 3- 0.

Pertandingan game keempat

 Bambang Suprianto / Rudy Gunawan ganda  kedua Indonesia, berhadapan dengan  Henrik Svarrer / Michael Søgaard ganda  kedua Denmark. Gunawan/Bambang menang rubber set dari Henrik/Michael, dengan poin 15-7, 14-18 dan 15-9. Skor :  Indonesia - Denmark 4 - 0.

Pertandingan game kelima
 Alan Budi Kusuma tunggal ketiga Indonesia, berhadapan dengan  Peter Rasmussen tunggal ketiga Denmark. Alan menang straight set dari Peter, dengan poin 15-9 dan 15-6,  Skor :  Indonesia - Denmark 5 - 0.

Kilas Balik

Perjalanan regu Indonesia menuju final. Indonesia lolos setelah di semifinal menang 3-1 atas Korsel. Sementara Denmark melaju ke final setelah tampil habis-habisan dan menang 3-2 atas Malaysia. Bergabung dengan China, Swedia, dan Inggris di babak penyisihan grup, Indonesia mampu menyapu bersih kemenangan. Inggris dan Swedia dicukur 5-0, sedangkan China ditundukkan dengan skor 3-2. Pada babak semifinal, tim Thomas Indonesia berjumpa dengan Korea. Tapi, Tim Negeri Ginseng tersebut juga tak mampu membendung Ricky/Rexy dkk. Korea harus mengakui keunggulan Indonesia dengan skor 2-3. Kemenangan itu mengantar Indonesia berjumpa Denmark di partai puncak.Partai puncak berjalan kurang ketat. Indonesia terlalu dominan bagi sang lawan. Menurunkan formasi pemain terbaiknya, Denmark ditaklukkan dengan skor sempurna 5-0.

Anggota regu Thomas Indonesia 1996

• Joko Suprianto
• Alan Budikusuma
• Hariyanto Arbi
• Ardy B. Wiranata
• Ricky Subagdja
• Rexy Mainaky
• Rudy Gunawan
• Bambang Supriyanto
• Antonius Budi
• Denny Kantono

Pertandingan Babak  Semifinal

Regu bulutangkis Indonesia bertanding di semifinal Piala Thomas berhadapan dengan regu bulutangkis Korea Selatan, dengan skor 3 - 2. Diselenggarakan di Queen Elizabeth Stadium, Hongkong, pada tanggal 24Mei 1996.

Pertandingan game pertama

 Joko Suprianto tunggal pertama Indonesia, berhadapan dengan  Park Sung-woo tunggal pertama Korea Selatan. Joko menang straight set membuka jalan kemenangan bagi Indonesia setelah memenangi laga partai pertama kontra Park, dengan poin 18-17 dan 15-1. Skor :  Indonesia - Korea Selatan, 1 - 0.

Pertandingan game kedua

 Ricky Subagja / Rexy Mainaky ganda pertama Indonesia, berhadapan dengan  Ha Tae-kwon / Kang Kyung-jin ganda pertama Korea Selatan. Ricky/Rexy menang straight set  dari Ha/Kang, dengan poin 15-10 dan15-7. Skor :  Indonesia - Korea Selatan, 2 - 0.

Pertandingan game ketiga

 Alan Budikusuma tunggal kedua Indonesia,  berhadapan dengan  Lee Kwang-jin  tunggal kedua Korea Selatan. Alan menang straight set dari  Lee, dengan poin, 15-5 dan 15-9. Skor :  Indonesia - Korea Selatan, 3 - 0.

Pertandingan game keempat

 Denny Kantono / S. Antonius Budi Ariantho ganda  kedua Indonesia, berhadapan dengan  Park Joo-bong / Kim Dong-moon ganda  kedua Korea Selatan. Denny/Antonius kalah straight set dari Park/Kim, dengan poin 0-16 dan 5-15. Skor :  Indonesia - Korea Selatan, 3 - 1.

Pertandingan game kelima
 Ardy Wiranata tunggal ketiga Indonesia, berhadapan dengan  Ahn Jae-chang tunggal ketiga Korea Selatan. Alan kalah straight set dari Peter, dengan poin 8-15 dan 3-15,  SSkor :  Indonesia - Korea Selatan, 3 - 2.

---Amarlubai---

Regu bulutangkis Denmark bertanding di final Piala Thomas berhadapan dengan regu bulutangkis Denmark, dengan skor 5 - 0. Diselenggarakan di Queen Elizabeth Stadium, Hongkong, pada tanggal 26 Mei 1996.

Pertandingan game pertama

 Poul-Erik Høyer Larsen tunggal pertama Denmark, berhadapan dengan  Dong Jiong tunggal pertama China. Poul menang rubber set membuka jalan kemenangan bagi Denmark setelah memenangi laga partai pertama kontra Dong, dengan poin 6-15,  18-17 dan 15-11. Skor : Denmark - China, 1 - 0.

Pertandingan game kedua
Jon Holst-Christensen / Jim Laugesen ganda pertama Denmark, berhadapan dengan Jiang Xin / Huang Zhanzhong ganda pertama China. Jon/Jim kalah straight set dari Jiang/Huang, dengan poin 12-15 dan 7-15. Skor : Denmark - China, 1 - 0.

Pertandingan game ketiga

 Thomas Stuer-Lauridsen tunggal kedua Denmark,  berhadapan dengan  Sun Jun  tunggal kedua China. Thomas kalah  straight set dari  Sun, dengan poin, 5-15 dan 8-15. Skor : Denmark - China, 1 - 0.

Pertandingan game keempat

 Henrik Svarrer / Michael Søgaard ganda  kedua Denmark, berhadapan dengan  Ge Cheng / Tao Xiaoqiang ganda  kedua China. Henrik/Michael menang straight set dari Ge/Tao, dengan poin 15-8 dan 17-15. Skor : Denmark - China, 1 - 0.

Pertandingan game kelima
 Peter Rasmussen tunggal ketiga Denmark, berhadapan dengan  Lin Liwen tunggal ketiga China. Peter menang straight set dari Lin, dengan poin 15-12 dan 15-3.  Skor : Denmark - China, 1 - 0.

Sumber tulisan : dihimpun dari berbagai sumber via internet.

bersambung ke piala thomas 1998