Piala Thomas XXI tahun 2000
Piala Thomas 2000 adalah turnamen ke-21 Piala Thomas yang merupakan kompetisi tim internasional utama di bulu tangkis dunia beregu putra. diselenggarakan di kota Kuala Lumpur, kerajaan Malasyia. Final berlangsung di hadapan sekitar 12.000 penonton, tanggal 22 Mei 2000, hari minggu begitu bola drive Taufik Hidayat berumur 18 tahun, jatuh menyusur di dalam garis lapangan sebelah kanan Ji Xinpeng, usailah sudah perjalanan panjang perjuangan Tim Piala Thomas Indonesia merebut kembali Piala Thomas 2000.
Pertandingan babak final piala Thomas tahun 2000, dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2000, di kota Kuala Lumpur - Kerajaan Malasyia. Skor: Indonesia - Cina, 3-0
Pertandingan game pertama
Tunggal pertama Indonesia, Hendrawan bermain dengan tenang dan taktis mengalahkan Xia Xuanze tunggal pertama China, pertandingan ini diwarnai permainan net dan bola-bola kedut, berkutat dulu sebelum menang, dengan poin, 11-15, 15-7, dan 15-9. Skor : Indonesia - China, 1 - 0.
Tunggal pertama Indonesia, Hendrawan bermain dengan tenang dan taktis mengalahkan Xia Xuanze tunggal pertama China, pertandingan ini diwarnai permainan net dan bola-bola kedut, berkutat dulu sebelum menang, dengan poin, 11-15, 15-7, dan 15-9. Skor : Indonesia - China, 1 - 0.
Pertandingan game kedua
Pasangan pertama Indonesia, Tony Gunawan / Rexy Mainaky berhasil menang dengan mudah, dikarenakan lawan main tidak normal, mereka nampak goyah Yu Jinhao / Chen Qiqiu pasangan pertama China, dengan poin, 15-9, 15-2. Skor : Indonesia - China, 2 - 0.
Pasangan pertama Indonesia, Tony Gunawan / Rexy Mainaky berhasil menang dengan mudah, dikarenakan lawan main tidak normal, mereka nampak goyah Yu Jinhao / Chen Qiqiu pasangan pertama China, dengan poin, 15-9, 15-2. Skor : Indonesia - China, 2 - 0.
Pertandingan game ketiga
Tunggal kedua Indonesia, Taufik Hidayat menang cukup alot, set kesatu dengan mudah dan set kedua permainan terjadi duece 14-14, Ji Xinpeng tunggal kedua China, 15-9, 17-14. Skor : Indonesia - China, 3 - 0.Tidak dipertandingkan
Rekapitulasi Pertandingan Final
(1-0) Hendrawan - Xia Xuanze, 11-15 15-7 15-9.
(2-0) Tony Gunawan/Rexy Mainaky - Yu Jinhao/Chen Qiqiu, 15-9 15-2.
(3-0) Taufik Hidayat - Ji Xinpeng, 15-9 15-14.
----- Candra Wijaya/Sigit Budiarto - Zhang Wei/Zhang Jun (tidak berlangsung),
----- Marleve Mainaky - Luo Yigang (tidak berlangsung)
(2-0) Tony Gunawan/Rexy Mainaky - Yu Jinhao/Chen Qiqiu, 15-9 15-2.
(3-0) Taufik Hidayat - Ji Xinpeng, 15-9 15-14.
----- Candra Wijaya/Sigit Budiarto - Zhang Wei/Zhang Jun (tidak berlangsung),
----- Marleve Mainaky - Luo Yigang (tidak berlangsung)
Pertandingan Babak Semifinal
Pertandingan babak semi final piala Thomas tahun 2000, dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2000, di kota Kuala Lumpur - Kerajaan Malasyia. Skor: Cina - Korea Selatan, 3-1
Pertandingan game pertama
Tunggal pertama China, Xia Xuanze bermain dengan tenang dan taktis mengalahkan Lee Hyun-Il tunggal pertama Korea Selatan, pertandingan ini hanya berlangsung dua set sebelum menang, dengan poin, 15-6, 15-5. Skor : China - Korea Selatan, 1 - 0.
Tunggal pertama China, Xia Xuanze bermain dengan tenang dan taktis mengalahkan Lee Hyun-Il tunggal pertama Korea Selatan, pertandingan ini hanya berlangsung dua set sebelum menang, dengan poin, 15-6, 15-5. Skor : China - Korea Selatan, 1 - 0.
Pertandingan game kedua
Pasangan pertama China, Yu Jinhao / Chen Qiqiu berhasil menang dengan pertandingan rubber set Kim Dong-Moon / Ha Tae-Kwon pasangan pertama Korea Selatan, dengan poin, 11-15, 15-5 dan 9-15. Skor : China - Korea Selatan, 1 - 1.
Pasangan pertama China, Yu Jinhao / Chen Qiqiu berhasil menang dengan pertandingan rubber set Kim Dong-Moon / Ha Tae-Kwon pasangan pertama Korea Selatan, dengan poin, 11-15, 15-5 dan 9-15. Skor : China - Korea Selatan, 1 - 1.
Pertandingan game ketiga
Tunggal kedua China, Ji Xinpeng menang cukup mudah dan set kedua Ahn Jae-Chang tunggal kedua Korea Selatan, 15-12, 15-10. Skor : China - Korea Selatan, 2 - 1.Pertandingan game keempat
Ganda kedua China, Zhang Wei / Zhang Jun menang set kesatu dengan mudah dan set kedua kalah dan set ketiga menang Lee Dong-Soo / Yoo Yong-Sung ganda kedua Korea Selatan, 15-9, 12-15 dan 15-9. Skor : China - Korea Selatan, 3 - 1
Tidak dipertandingkan
Pertandingan babak semi final piala Thomas tahun 2000, dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2000, di kota Kuala Lumpur - Kerajaan Malasyia. Skor: Indonesia - Denmark, 3 - 2.
Pertandingan game pertama
Tunggal pertama Indonesia, Hendrawan bermain dengan tenang dan taktis namun tidak berhasil mengalahkan Peter Gade tunggal pertama Denmark, pertandingan ini diwarnai permainan net dan bola-bola kedut, bermain dengan rubber set, dengan poin, 15-12, 16-17 dan 11-15. Skor : Indonesia - Denmark, 0 - 1.
Tunggal pertama Indonesia, Hendrawan bermain dengan tenang dan taktis namun tidak berhasil mengalahkan Peter Gade tunggal pertama Denmark, pertandingan ini diwarnai permainan net dan bola-bola kedut, bermain dengan rubber set, dengan poin, 15-12, 16-17 dan 11-15. Skor : Indonesia - Denmark, 0 - 1.
Pertandingan game kedua
Pasangan pertama Indonesia, Tony Gunawan / Rexy Mainaky berhasil menang dengan mudah, dikarenakan lawan main tidak normal, mereka nampak goyah Martin Lundgaard Hansen / Lars Paaske pasangan pertama Denmark, dengan poin, 15-7, 15-3. Skor : Indonesia - Denmark, 1 - 1
Pasangan pertama Indonesia, Tony Gunawan / Rexy Mainaky berhasil menang dengan mudah, dikarenakan lawan main tidak normal, mereka nampak goyah Martin Lundgaard Hansen / Lars Paaske pasangan pertama Denmark, dengan poin, 15-7, 15-3. Skor : Indonesia - Denmark, 1 - 1
Pertandingan game ketiga
Tunggal kedua Indonesia, Taufik Hidayat menang cukup alot, ser kesatu dengan mudah dan set kedua Poul-Erik Hoyer-Larsen tunggal kedua Denmark, 15-11, 15-9. Skor : Indonesia - Denmark, 2 - 1.Pertandingan game ketiga
Ganda kedua Indonesia, Candra Wijaya / Sigit Budiarto bermain dengan cukup alot, ser kesatu dengan mudah dan set kedua dan set ketiga kalah setelah permainan terjadi duece 14-14 Jens Eriksen / Jesper Larsen tunggal kedua Denmark, 15-8, 15-17 dan 16-17. Skor : Indonesia - Denmark, 2 -2.
Pertandingan game ketiga
Tunggal ketiga Indonesia, Marleve Mainaky menang cukup alot, ser kesatu dan set kedua permainan terjadi saling serang kontra Kenneth Jonassen tunggal kedua Denmark, 15-14, 15-13. Skor : Indonesia - Denmark, 3 -2.
Kilas Balik
Indonesia menerapkan prinsip don’t change the winning team ketika menurunkan susunan pemain yang sama dengan ketika melawan Denmark. Tunggal pertama adalah Hendrawan, disusul ganda pertama Rexy Mainaky/Tony Gunawan, tunggal kedua Taufik Hidayat, lalu ganda kedua Candra Wijaya/Sigit Budiarto, dan terakhir tunggal ketiga Marlev Mainaky.
Taufik, anggota tim yang termuda, langsung dipanggul para ofisial Indonesia. Orangtuanya, pasangan Enok-Haris Aris, berurai air mata ketika Taufik menyalami mereka. Mereka pun lalu bertangisan. Dan, para pemain melakukan victory lap, dengan mengusung bendera merah-putih. Final berlangsung di hadapan sekitar 12.000 penonton. Walaupun jumlah pendukung Indonesia lebih kecil dibandingkan pendukung China, suara mereka cukup vokal. Dalam waktu 189 menit, Indonesia memboyong kembali Piala Thomas, lambang supremasi bulu tangkis putra. Sukses Indonesia mendapat sambutan hangat masyakarat di Tanah Air. Hari Minggu kemarin, Kompas menerima puluhan telepon dari pembaca yang mengucapkan selamat dan bangga dengan prestasi Hendrawan dan kawan-kawan.
“Saya bangga dan terharu para pemain sudah berjuang sampai titik darah penghabisan. Untuk mencapai sasaran yang lebih tinggi, yaitu Olimpiade, saya berharap kondisi mereka dipertahankan,” ujar Manajer Tim Soemaryono. Sementara Ketua Umum PB PBSI Jenderal Subagyo Hadisiswoyo mengatakan, “Saya sangat surprise. Anak-anak sudah membuktikan semangat tidak mau kalah yang amat tinggi. Mereka telah membuktikannya di pertandingan ini. Saya menilai kerja sama tim amat baik.”Manajer Tim Cina Li Yongbo mengemukakan, “Tim Indonesia adalah tim terbaik dalam pengalaman. Tetapi saya puas dengan penampilan atlet-atlet saya karena mereka bisa mencapai final lagi setelah yang terakhir tahun 1990. Tim kami tidak siap secara mental dan teknis untuk ke final.”
Pintu kemenangan Indonesia dibuka Hendrawan yang dengan tenang dan taktis mengalahkan Xia Xuanze. Di set ketiga, Xia yang sudah dua kali mengalahkan Hendrawan di All England dan Swiss Terbuka berusaha mempercepat tempo di set ketiga. Pancingannya sempat berhasil ketika dia unggul tipis, 7-5. Namun, Hendrawan tidak menyerah, skor disamakannya 7-7 dengan 11 kali pindah bola.“Memang, kecepatan dan serangannya lebih bagus dibandingkan saya. Oleh sebab itu, saya mengajaknya bermain reli panjang untuk menghabiskan kondisi fisiknya,” ujar Hendrawan. Dia mengaku, sebenarnya juga merasa lelah, namun tetap memaksa diri. Diwarnai permainan net dan bola-bola kedut, Hendrawan berkutat dulu sebelum menang di set ketiga, 11-15, 15-7, 15-9.
Pasangan Yu Jinhao/Chen Qiqiu tampil tidak sekuat saat menghadapi pasangan Korea Selatan, Kim Dong-moon/Ha Tae-kwon, di babak penyisihan grup. Pasangan Cina ini akhirnya menyerah 15-9, 15-2 dalam waktu 43 menit. “Mereka memang main tidak normal, nampak goyah. Mereka tegang sekali,” ujar Rexy. Rexy mendapat motivasi karena melihat rekan-rekannya mengalami cedera. Mereka yang cedera adalah Tony yang pergelangan kaki kirinya bengkak, juga Marlev yang sempat tertarik otot kakinya. Hendrawan juga mengaku kedua kakinya sakit setelah di semifinal bermain tiga set melawan Peter Gade-Chritensen.
Di set pertama, Taufik menang cukup alot, dengan 15-9. Pertarungan berjalan mendebarkan di set kedua, ketika Taufik sudah unggul 13-10 dan seperti terkunci di angka itu. Dalam situasi yang mencekam itu, para penonton semakin menggila memberikan dukungan. Suasana menjadi hiruk-pikuk ketika terjadi perpindahan bola. Dan Taufik menyia-nyiakan kesempatan, bolanya ke luar lapangan. Pada kesempatan kedua servis, Taufik memetik angka melalui netting tipis. Dia lalu menutup set kedua dengan 17-14. Dia mengaku, di set kedua, permainannya menjadi tidak akurat lagi karena terlalu bernafsu mengakhiri perlawanan setelah unggul 13 lebih dulu. “Tetapi setelah skor 14-14, saya sadar harus bermain safe. Dan ternyata Ji Xinpeng yang banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujarnya.
Usai pertandingan di kamar ganti, Taufik mengakui amat tegang saat turun di partai ketiga dalam posisi 2-0 untuk Indonesia. Saya ingin sekali menjadi penentu kemenangan,” katanya. Taufik, yang baru kali ini memperkuat tim Piala Thomas, merasa amat bangga, “Saya bangga sekali kita bisa mempertahankan Piala Thomas ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Pelatih Kepala Christian Hadinata mengatakan, susunan ganda putra yang diacak merupakan strategi demi mengamankan ganda kedua. Sebab, ganda kedua Cina, Zhang Jun/Zhang Wei, lebih kuat dibandingkan ganda pertama, Yu Jinhao/Chen Qiqiu. “Kami ingin mengamankan dua ganda. Kalau sampai kecurian di ganda seperti ketika menghadapi Denmark, akan bahaya. Dua ganda kita ini rata kekuatannya. Mereka tidak lemah. Tingkat kualitasnya tidak jauh beda dari pasangan aslinya,” ujar Christian. Pasangan asli Rexy adalah Ricky Soebagdja. “Saya yakin kita bisa menang begitu Hendrawan menang di tunggal pertama. Dengan tertinggal satu poin, ganda pertama Cina merasakan tekanan yang cukup besar,” tambah Christian.
sumber tulisan : dihimpun dari berbagai sumber via internet.
Di set pertama, Taufik menang cukup alot, dengan 15-9. Pertarungan berjalan mendebarkan di set kedua, ketika Taufik sudah unggul 13-10 dan seperti terkunci di angka itu. Dalam situasi yang mencekam itu, para penonton semakin menggila memberikan dukungan. Suasana menjadi hiruk-pikuk ketika terjadi perpindahan bola. Dan Taufik menyia-nyiakan kesempatan, bolanya ke luar lapangan. Pada kesempatan kedua servis, Taufik memetik angka melalui netting tipis. Dia lalu menutup set kedua dengan 17-14. Dia mengaku, di set kedua, permainannya menjadi tidak akurat lagi karena terlalu bernafsu mengakhiri perlawanan setelah unggul 13 lebih dulu. “Tetapi setelah skor 14-14, saya sadar harus bermain safe. Dan ternyata Ji Xinpeng yang banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujarnya.
Usai pertandingan di kamar ganti, Taufik mengakui amat tegang saat turun di partai ketiga dalam posisi 2-0 untuk Indonesia. Saya ingin sekali menjadi penentu kemenangan,” katanya. Taufik, yang baru kali ini memperkuat tim Piala Thomas, merasa amat bangga, “Saya bangga sekali kita bisa mempertahankan Piala Thomas ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Pelatih Kepala Christian Hadinata mengatakan, susunan ganda putra yang diacak merupakan strategi demi mengamankan ganda kedua. Sebab, ganda kedua Cina, Zhang Jun/Zhang Wei, lebih kuat dibandingkan ganda pertama, Yu Jinhao/Chen Qiqiu. “Kami ingin mengamankan dua ganda. Kalau sampai kecurian di ganda seperti ketika menghadapi Denmark, akan bahaya. Dua ganda kita ini rata kekuatannya. Mereka tidak lemah. Tingkat kualitasnya tidak jauh beda dari pasangan aslinya,” ujar Christian. Pasangan asli Rexy adalah Ricky Soebagdja. “Saya yakin kita bisa menang begitu Hendrawan menang di tunggal pertama. Dengan tertinggal satu poin, ganda pertama Cina merasakan tekanan yang cukup besar,” tambah Christian.
sumber tulisan : dihimpun dari berbagai sumber via internet.
Komentar
Posting Komentar